Kamis, 11 September 2014

JPCC WORSHIP


SEJARAH JPCC WORSHIP
JPCC Worship didirikan pada tahun 1996 dengan nama True Worshippers dan pendiri True Worshippers (Franky Sihombing) yang mengubah warna blantika musik rohani di Indonesia sampai saat ini. Pada awalnya group band anak-anak Kristen ini tidak begitu besar, tapi karena semangat mereka sangat membara untuk melayani dan terus melayani Tuhan akhirnya mereka dapat meraih suatu pencapaian yakni mendapatkan banyak jiwa yang sedih untuk dihibur melalui puji-pujian yang menyejukkan hati. Lagu-lagu True Worshippers saat ini sering dinyayikan digereja-gereja sebagai lagu pada saat pujian dan penyembahan setiap minggunya. Sejak tahun 2012, grup ini mengalami perubahan nama dan konsep dari True Worshippers menjadi JPCC Worship untuk menegaskan bahawa grup ini bukanlah sekadar grup band Kristen biasa melainkan bagian dari Tubuh Kristus, yakni gereja JPCC. Dengan konsep yang baru, JPCC Worship ini menyuguhkan kompilasi antara band  dengan sequencer dan orchestra untuk menambah variasi musik.
True Worshippers
True Worshippers
Anggota True Worshippers
Latar belakang
Nama lainJPCC Worship
Jenis MusikGospel
PekerjaanPenyanyi
Tahun aktif1996 - sekarang
Perusahaan rekamanTrue Worshippers
AgamaKristen
Situs resmiwww.jpcc.org/jpcc-worship

Vokalis

Sidney Mohede



Sidney Mohede adalah salah seorang worship leader di True Worshippers dan juga menggembalakan Youth Churh Oxygen sejak tahun 2004 di bawah naungan gereja Jakarta Praise Community Church (JPCC). Selain menjabat sebagai youth pastor, dia juga merupakan bagian dari Worship Advisory Board di JPCC sekaligus director dari True Worshippers Productions.
Suami Etha ini merupakan fenomena blantika musik gospel Indonesia, dan telah dipercayakan sebagai worship leader dan gitaris di City Harvest Church Singapura, Hillsong Conference Australia maupun acara Tsunami Relief di Los Angeles, Amerika Serikat. Ia juga telah melayani di Hongkong, Singapura, Australia, New Zealand, dan Canada. Selama dua tahun dalam acara Gospel di Java Jazz 2005 dan 2006, ia dipercayakan sebagai worship leader bekerja sama dengan musisi-musisi dunia.
Ayah dari Ethan dan Chelsea ini, telah memproduseri dan merilis beberapa album rohani Kristen dengan penjualan terbaik di seluruh Indonesia, bahkan Asia. Setelah melayani selama dua belas tahun sebagai pemimpin pujian di GMB, ia mengundurkan diri di bulan Januari 2008 dari band yang telah membesarkan namanya agar ia bisa fokus di Oxygen, JPCC, dan juga keluarganya.
Ia telah dikenal sebagai penulis lagu yang handal dan telah menulis 100 lagu yang tersebar di berbagai album. Saat ini, ia telah mempercayakan lagu-lagunya kepada Insight Unlimited Publishing sehingga ia dapat fokus sepenuhnya kepada pelayanan yang sedang ia lakukan.
Di tahun 2008, ia menjadi duta besar dari Compassion, sebuah yayasan yang difokuskan membantu anak-anak di seluruh dunia melepaskan mereka dari belenggu kemiskinan ekonomi, sosial, dan rohani serta membantu mereka berkembang dan bertumbuh sebagai orang-orang dewasa Kristen yang bertanggung jawab. Dan album terbarunya, “Ada Langit Biru” ini, mendapat dukungan penuh dari Compassion.

Sari Simorangkir


Kehidupan Awal (1975 - 1990)

Sari Simorangkir lahir di Semarang dari orang tua Batak. Ayahnya bernama DN Simorangkir dan ibunya bernama Tiur Ida Simanjuntak. Setelah ayahnya bekerja di Pertamina, Sari dibesarkan di beberapa kota berbeda di Indonesia kota yang berbeda di Indonesia, seperti di Semarang, Makassar, dan yang terakhir adalah Jakarta, di mana dia selesai SMA-nya. Sari memiliki dua saudara kandung Fredrick dan Sammy. Sari mulai menyanyi pada tahun 1990 ketika ia berada di Sekolah Menengah Atas kelas. Dia didaftarkan oleh orang tuanya untuk mengambil bagian dalam kontes menyanyi seperti Cipta Pesona Bintang dan Asia Bagus. Meskipun tidak menang sama sekali, ia menjadi sangat termotivasi untuk menyanyi.

Bergabung Dengan Voice Of Generation (1992)

Sekitar dua tahun kemudian Sari dan rekan-rekannya menciptakan sebuah band musik bernama Ezra. Namun, pada tahun 1992 nama ini diubah ke VOG (Voice of Galilea) sebelum diubah lagi menjadi Voice of Generation ketika mereka membuat album kedua mereka (Tutur kata). Sari adalah salah satu vokalis band bersama dengan Viona Paays, Franky Sihombing (yang juga bermain gitar bass) dan kemudian dengan Sydney Mohede ketika ia bergabung di album kedua. Pada akhir 80-an, ketika musik rohani Kristen dunia belum berkembang seperti saat ini, VOG datang dengan keinginan untuk memberikan musik alternatif yang lebih kontemporer untuk generasi muda Kristen. Dengan mengambil tema lagu yang berisi pesan positif dan universal, karya-karya mereka yang disukai oleh semua kalangan. Dua album fenomenal yang mereka hasilkan adalah: 'Kusadari' (album pertama) dan album kedua: 'Tutur Kata'. Lagu-lagu mereka menduduki tangga lagu stasiun radio di Jakarta saat itu. Sayangnya, setelah album keduanya, mereka tidak lagi terdengar sampai digelarnya Konser Reuni VOG pada Oktober 2009.

Bergabung Dengan True Worshippers(1996)

Setelah VOG menghilang, Sari tidak begitu saja meninggalkan belantika musik rohani Indonesia. Tahun 1996, ia bergabung ke grup rohani baru yang bernama True Worshippers yang juga bersama salah satu rekannya saat di VOG yaitu Sidney Mohede. True Worshippers merilis album debut mereka pada tahun 1997 yang berjudul Penyembah Yang Benar. Walaupun di awal karir, nama True Worshippers tidak terlalu berkibar, karena semangat yang membara dan kerinduan untuk menghasilkan karya yang bisa memuji Tuhan, sekarang grup ini menjadi salah satu grup terbesar di Indonesia dan bahkan menembus belantika musik dunia.

Solo Karier (1999)

Walaupun telah bergabung dengan True Worshippers, Sari tepat melanjutkan kesungguhannya memuji Tuhan dengan memulai solo karirnya dengan merilis album pertama dan keduanya yang berjudul Besar Setia-Mu dan Sari pada tahun 1999. Kedua album pertamanya yang kental dengan musik R&B itu gagal di pasaran. Tapi, Sari tidak menyerah begitu saja. Sari kemudian merilis album ketiganya yang berjudul Memuji-Mu pada tahun 2002 yang berhasil terjual 30.000 kopi di Indonesia. Kemudian disusul oleh album keempatnya yang berjudul Touch yang mengantarnya sebagai pemenang Indonesia Gospel Music Award dalam kategori Album of the year. Single dari album Touch yaitu Karya Terbesar yang merupakan lagu duetnya bersama Sammy Simorangkir juga mengantarnya sebagai pemenang song of the year dan duo or gruop of the year.
Sari Kemudian merilis album 31:31 pada tahun 2005. Album ini sangat terinspirasi dari hari ulang tahunnya yaitu ulang tahun yang ke 31 tanggal 31 Maret. Sari menyelesaikan rekaman album ini dalam 1 hari(31 Maret).
Hingga sekarang, Sari telah menghasilkan 12 album rohani dan banyak lagu hits yang dinyanyikan di banyak gereja di Indonesia.
Sari Simorangkir
Sari Simorangkir
Latar belakang
Jenis MusikRohani Gospel
PekerjaanSinger-songwriter
InstrumenVokal utama
MempengaruhiMichael W. SmithCrystal LewisYolanda Adams,Whitney HoustonMariah CareyLydia ImaniarSting
PasanganHandy Iskandar
AnakSharon, Sandy
AgamaKristen
Situs resmisarisimorangkir.com
Akun twitterSariSimorangkir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar